foto: https://bersamakristus.org
“Nyanyian ziarah. Berbahagialah tiap tiap orang yang kuatir bisa TUHAN, yang hidup menurut jalur yang ditunjukkan-Nya!” Mazmur 128:1
Di tengah kondisi dunia yang nampak jadi lama lama tidak baik, di mana ada banyak sekali momen tak terduga terjadi: krisis, bencana alam, tingkat kejahatan manusia yang jadi lama lama merajalela, orang dihantui oleh rasa kuatir di didalam merintis hidup: kuatir tak bisa mencukupi keperluan keluarga, kuatir tak bisa membiayai sekolah anak-anak, kuatir mengalami sakit, kuatir diperlakukan jahat oleh orang lain, dan sebagainya. Rasa kuatir terhadap perkara-perkara dunia seperti contoh-contoh di atas adalah perihal yang biasa dirasakan dan dialami oleh semua manusia.
Yang Tuhan kehendaki adalah sehingga tiap tiap orang punya rasa kuatir bisa Tuhan, bukan kuatir terhadap perkara-perkara yang ada di dunia ini. Takut bisa Tuhan adalah sikap hormat dan terpesona kepada Tuhan sebagai cuma satu Pribadi yang patut dan layak untuk menerima segala pujian, penghormatan, dan junjungan tertinggi. Rasa kuatir bisa Tuhan inilah yang mendorong orang untuk taat laksanakan kehendak-Nya. Adalah nol besar jikalau orang bicara bahwa ia kuatir bisa Tuhan tetapi ia tidak taat laksanakan permohonan Tuhan. Pemazmur memperlihatkan bahwa orang yang kuatir bisa Tuhan adalah orang yang berbahagia. Mengapa? Karena kuatir bisa Tuhan adalah kunci untuk mengalami berkat Tuhan. “Apabila engkau memakan hasil jerih payah tanganmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!” (Mazmur 128:2).
Orang yang kuatir bisa Tuhan hidupnya tentu disertai Tuhan sehingga doa pembuka ibadah kristen apa saja yang dikerjakannya selalu mendatangkan hasil. Jika ia adalah seorang petani, benih yang ditaburnya di ladang tentu bisa bertumbuh dan membuahkan tuaian, gara-gara Tuhan “…akan menghardik bagimu belalang pelahap, sehingga jangan dihabisinya hasil tanahmu dan sehingga jangan pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu,” (Maleakhi 3:11). Berkat berwujud hasil atas jerih payah berlaku bagi tiap tiap orang yang kuatir bisa Tuhan. Pemazmur mengimbuhkan tambahan bahwa Tuhan memberkati keluarga-keluarga yang kuatir bisa Tuhan: isteri bisa jadi seperti pohon anggur yang subur dan anak-anak seperti tunas pohon zaitun di sekeliling meja, yang adalah simbol kelimpahan berkat.
Takut bisa Tuhan adalah kunci mengalami kelimpahan berkat!
Catatan:
Namun perlu diingat bahwa jalan-Nya tidak selalu sama dengan dengan dengan dengan permohonan kita, “…Aku bisa menyimpan belas kasihan kepada siapa Aku senang menyimpan belas kasihan dan Aku bisa bermurah hati kepada siapa Aku senang bermurah hati. Jadi perihal itu tidak terkait terhadap permohonan orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah.” (Roma 9:15-16). Tuhan begitu mengasihi kita anak-anak-Nya, yakin dan taat, Dia paham yang paling baik bagi kita.
